Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) biasanya ditemukan pada media tanam yang agak asam, daun bagian atas seringkali menjadi bagian paling jelas yang menampilkan gejala kekurangan tembaga (Cu). Daun muda tanaman menguning dan kerdil (pada jagung) tanaman layu dan muncul warna hijau kebiruan atau berwarna hijau gelap dengan ukuran yang besar kekeringan dan gejala penyakit. Tanah yang kekurangan unsur K, maka tanaman yang tumbuh di atasnya akan memperlihatkan gejala daun-daun berubah menjadi mengerut alias keriting terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. Kemudian timbul bercak-bercak berwarna merah cokelat dan mengering. Gejala defisiensi K pada daun kelapa 1. Boron (B) Kekurangan : Warna daun lebih gelap dari daun normal, tebal dan mengkerut Kelebihan : Ujung daun menguning dan mengalami nekrosis 2. Tembaga (Cu) Kekurangan : Warna daun hijau kebiruan, tunas daun tumbuh kerdil, pertumbuhan bunga terhambat (m elihat gejala-gejala kekurangan unsur hara). 2.) Uji tanaman 3.) Uji biologi 4.) Uji tanah (D ikti, 1991) kemudian status kesuburan tanah ditetapkan berdasarkan unsur hara diserap tanaman. Pada umumnya unsur hara mudah diserap tanaman pada pH yang netral (2 ) Menunjukkan kemungkinan adanya unsur-unsur beracun. kelebihan dan kekurangan hara. Gejala kekurangan N secara umum menyebabkan daun menguning, pertumbuhan daun dan ranting terbatas, tanaman kerdil, bunga mekar sedikit, dan produksi buah rendah. Gejala yang lebih spesifik akibat kekurangan dan kelebihan N pada setiap jenis tanaman buah berbeda. Pada tanaman duku belum ada informasi yang diketahui Gejala kekurangan unsur hara ini dapat berupa pertumbuhan akar, batang atau daun yang terhambat (kerdil) dan klorosis pada berbagai organ tanaman. Gejala yang ditampakkan tanaman karena kekurangan suatu unsur hara dapat menjadi petunjuk kasar dari fungsi unsur hara yang bersangkutan. 1.2 Pengelompokan Unsur Hara dan Ketersediaannya bagi Tanaman Unsur hara tanaman ada beberapa macam, sehingga untuk memudahkan dalam mempelajarinya para ahli di bidang nutrisi tanaman mengelompokkan berdasarkan keesensialitasnya bagi tanaman, berdasarkan jumlah yang dibutuhkan dan berdasarkan mobilitasnya dalam floem. Telah kita ketahui bahwa gejala-geiala kekurangan (defisiensi) unsur hara dapat dijadikan dasar untuk menentukan kebutuhan hara pada tanaman. Dalam pengamatan gejala‑gejala defisiensi ini hendaknya dibedakan antara gejala‑gejala kekurangan unsur hara dengan tanda‑tanda adanya serangan hama atau penyakit. Unsur hara makro akan diserap dalam jumlah yang lebih besar. Beberapa zat seperti hidrogen, oksigen, nitrogen dan karbon berkontribusi lebih dari 95% dari seluruh kebutuhan yang tanaman perlukan untuk bertahan hidup. Sementara itu, unsur hara mikro dapat ditemukan dalam jumlah kecil pada jaringan tanaman. Gejala ini tidak hanya terbatas pada bagian daun saja, warna batang penopang daunnya mungkin juga akan berubah warna menjadi kuning. Kekurangan unsur hara bisa menjadi penyebab daun sawit kering. Kelapa sawit membutuhkan setidaknya 12 macam unsur hara, terdiri atas unsur hara makro, yaitu nitrogen, kalium, dan fosfor, serta unsur hara mikro ZGdkb.